SISTEM S
A. Latar Belakang
Apa yang ada di benak kita tentang anatomi tulang yang ada di tubuh?
Apa saja klasifikasi tulang menurut bentuknya? Bagaimana dengan
komposisi tulang kita? Ada berapa macam bagaian tulang kita? mungkin
jawabannya ada dalam pembahasan berikut, makalah ini akan membahas
tentang sistem skeletal atau yang biasa di kenal dengan system rangka.
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik
pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe:
eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun
sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari
dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia
dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang
ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ
lainnya.
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami definisi Sistem Skeletal
2. Untuk memahami anatoimi rangka tubuh
3. Untuk memahami klasifikasi tulang menurut bentuk dan organisasi internal
4. Untuk memahami struktur dan fungsi tulang kompakta dan tulang spongiosa
5. Untuk memahami tulang-tulang aksial skeleton dan apendikuler skleton
6. Untuk memahami fungsi system rangka
7. Untuk memahami efek nutrisi hormone dan proses penuaan pada pertumbuhan tulang
8. Untuk memahami interaksi antar sistem skeletal dengan system yang lain
C. Metode Penulisan
Dalam rangka memperoleh data untuk makalah ini,maka kami mengadakan
pengumpulan data dan informasi guna melengkapi pembahasan makalah ini
yaitu melalui:
1.Library Research,yaitu dengan mempelajari berbagai sumber bacaan
atau sumber literature yang dapat membantu pembahasan makalah ini.
Asmadi. 2008.
D.Sistematika penulisan
BAB I : Pendahuluan : Berisi latar belakang , tujuan , metode dan sistematika dari makalah yang disusun
BAB II : Tinjauan Pustaka : Berisi tentang konsep-konsep yang
mendasari topik dan asuhan keperawatan nya secara teori dengan
menggunakan proses keperawatan
BAB III : Penutup : Kesimpulan tentang topic yang di bahas serta
hal-hal penting dan kritis yang menjadi karakteristik topic yang dibahas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem Skeletal Sistem rangka adalah suatu sistem organ
yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka
umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan
(rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya
struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau
gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti
ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya.
B. Anatomi Rangka Pada manusia, rangka dapat dibagi menjadi dua
bagian besar, yaitu rangka aksial (membentuk sumbu tubuh, meliputi
tengkorak, kolumna vertebra, dan toraks) dan rangka apendikular
(meliputi ekstremitas superior dan inferior). A. Rangka Aksial Rangka
aksial yang biasa disebut juga dengan rangka sumbu tubuh terdiri dari
tulang-tulang yang membentuk sumbu tubuh, diantaranya adalah 1. Tulang
tengkorak Tulang tengkorak berfungsi melindungi otak, organ pendengaran
dan organ penglihatan. Hubungan antartulang yang terdapat pada tempurung
kepala termasuk jenis yang tidak gareak atau yang biasa disebut suture.
Tulang tengkorak terdiri dari dari tulang tempurung dan tulang muka.
Bagian tulang tengkorak Nama tulang penyusun Jumlah Tulang tempurung
(kranium) Tulang dahi (Frontalis) Tulang ubun-ubun (Parietalis) Tulang
pelipis (Temporalis) Tulang kepala belakang (Osipitalis) Tulang baji
(Stenoid) Tapis (Ethmoid) 1 2 2 1 1 1 Tulang wajah Tulang rahang atas
(Maksilaris) Tulang hidung (Nasalis) Tulang pipi (Zigomatikus) Tulang
air mata (Lakrimalis) Tulang langit-langit (Palatinus) Tulang konka
nasalis inferior Tulang rahang bawah (Mandibula) Tulang vomer 2 2 2 2 2 2
1 1 2. Tulang Hioid Tulang hioid merupakan tulang yang berbentuk
seperti huruf U. Terletak di antara laring dan mandibula. Hioid
berfungsi sebagai tempat melekatnya beberapa otat mulut dan lidah.
Jumlah tulang hioid hanya 1 pada setiap manusia. 3) Tulang belakang
(vertebrae) Tulang belakang atau yang disebut dengan vertebrae ber
fungsi menyangga berat tubuh. Tulang belakang memungkinkan manusia
melakukan berbagai macam posisi dan gerakan, tulang belakang terdiri
beberapa bagian yang diantaranya yaitu: Bagian tulang Nama tulang
penyusun Jumlah Tulang belakang Tulang leher (Serviks) Tulang punggung
(Thorax) Tulang pinggang (Lumbar) Tulang selangkang (Sacrum) Tulang ekor
(Koksigea) 7 12 5 Pada bayi ada 5, ketika dewasa berfusi menjadi 1 Pada
bayi ada 4, ketika dewasa. 4) Tulang dada (sternum) dan Tulang rusuk
(costa) Tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costa) membentuk perisai
pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di dada, yaitu
paru-paru dan jantung. Tulang rusuk (costa) juga berhubungan dengan
tulang belakang (vertebrae). Bagian tulang Nama tulang penyusun Jumlah
Tulang dada (Sternum) Manubrium Gladiolus Xifoid 1 1 1 (namun setelah
dewasa ketiga tulang ini berfusi menjadi 1) Tulang rusuk (Costa) Tulang
rusuk sejati Tulang rusuk palsu Tulang rusuk melayang 7 3 2
B.Rangka Apendikuler Rangka apendikuler merupakan rangka yang
menyusun alat gerak. Rangka apendikuler terdiri atas bahu, tulang-tulang
tangan, telapak tangan, panggul, tungkai, dan telapak kaki. Secara umum
rangka apendikuler menyusun alat gerak, tangan dan kaki. Tulang-Tulang
Rangka Apendikuler Tulang Nama tulang penyusun Jumlah Bagian atas Tulang
selangka (Klavikula) Tulang belikat (Skapula) Tulang pangkal lengan
(Humerus) Tulang hasta (Ulna) Tulang pengumpil (Radius) Tulang
pergelangan tangan (Karpal): Skafoid Lunate Triquetrum Pisiform
Trapesium Trapesoid Kapitatum Hamate Tulang telapak tangan (Metakarpal)
Jari tangan (Falanges) 2 2 2 2 2 16 (8 pada tiap tangan) 2 2 2 2 2 2 2 2
10 28 Bagian bawah Tulang koksa atau inomiat Ileum Ischium Pubis Tulang
paha (Femur) Tulang lutut (Patella) Tulang betis (Fibula) Tulang kering
(Tibia) Tulang pergelangan kaki (Tarsal): Kalkaneus Talus Kuboid
Navikular Kuneformis Tulang telapak kaki (Metatarsal) Jari kaki
(Falanges) 2 (masing-masing merupakan gabungan dari 3 tulang di kiri dan
kanan) 1 1 1 2 2 2 2 14 (7 pada tiap kaki) 2 2 2 2 6 10 28 1). Tulang
selangka (Klavikula) Tulang selangka (Klavikula) merupakan tulang leher
membentuk bagian depan bahu.
2). Tulang belikat (Skapula) Tulang belikat (skapula) terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu.
3). Tulang panggul (Koksa) Setiap makhluk vertebrata memiliki 2
tulang panggul (Koksa) . Pertama terdapat pada bagian kiri dan 1
bagiannya lagi pada bagian kanan. Tulang panggul membentuk tulang gelang
panggul yang berfungsi untuk menahan berat tubuh. Sewaktu lahir setiap
tulang panggul (Koksa) sebetulnya terdiri dari 3 tulang yaitu ileum,
ischium, dan pubis. Namun, setelah dewasa ketiga tulang ini bersatu
menjadi tulang panggul (koksa).
4). Tulang pangkal lengan (Humerus), hasta (Ulna), Pengumpil (Radius)
Tulang pangkal lengan (Humerus) bersama dengan tulang pengumpil
(Radius) dan tulang hasta (Ulna) menyusun lengan atas dan lengan bawah.
5). Tangan dan kaki Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang
pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-jari. Jari tangan terdiri
dari tiga ruas kecuali ibu jari yang hanya mempunyai dua ruas. Telapak
kaki manusia melengkung dan tidak kaku sehingga berfungsi sebagai pegas
ketika berjalan.
C. Klasifikasi tulang menurut bentuk dan organisai internal 1. Menurut bentuknya
a) Os longum (tulang panjang) misalnya : humerus, tibia, femur, dsb.
b) Os brevis ( tulang pendek) misalnya : ossa carpalia, ossa tarsalia
c) Os planum (tulang pipih) misalnya : scapula, cranii
d) Os pneumaticum (tulang berongga) misalnya : os maxillaris, ossis ethimoidalis
e) Os irreguler (tidak beraturan) misalnya : vertebra.
f) Os sesamoidea, tulang yang terdapat pada persedian, misalnya :
patella dan beberapa tulang pada persendian jari-jari tangan dan kaki.
2. Menurut histologisnya
a) Jaringan tulang rawan
b) Jaringan tulang
3. Menurut menurut Ontogeninya
a) Tulang-tulang yang terbentuk secara osteogenis desmalis, biasanya adalah tulang pipih.
b) Tulang-tulang yang terbentuk secara osteogenis chondralis, biasanya adalah tulang panjang
D. KOMPOSISI TULANG
1. Matrik yang kaya mineral (70%) = Bone (Tulang yang sudah matang)
2. Bahan-bahan organik (30%) yang terdiri dari:
3. Sel (2%) : 1) Sel Osteoblast : yang membuat matrik (bahan) tulang /
sel pembentuk tulang. 2) Sel Osteocyte : mempertahankan matrik tulang.
3) Sel Osteoclast : yang menyerap osteoid (95%) (resorbsi) bahan tulang
(matrik) / sel yang menyerap tulang.
4. Osteoid (98%) : Matrik (bahan) tulang yang mengandung sedikit mineral (osteoid=tulang muda)
5. Tulang tersusun atas sel, matriks protein, dan deposit mineral.
Sel-selnya terdiri atas tiga jenis dasar—osteoblas, osteosit, dan
osteoklas. •
1. Osteoblast • Sel pembentuk tulang Memproduksi klagen tipe I dan
berespon terhadap perubahan PTH Tulang baru dibentuk oleh osteoblast
yang membentuk osteoid dan mineral pad matriks tulang à bila proses ini
selesai osteoblast menjadi osteocytes dan terperangkap dalam matriks
tulang yg mengandung mineral •
2. Osteocytes • Berfungsi memelihara kontent mineral dan elemen organik tulang •
3. Osteoclast • Menyerap tulang selama pertumbuhan dan perbaikan
Penyerapan tl. dengan cara mengeluarkan asam laktat dan kolagenase à
menghancurkan mineral dan merusak kolagen •
E. Tulang Kompak (Compact Bone) Tulang kompak teksturnya halus dan
sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak
mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang
menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak
mengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi. Bayi dan
anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat-serat
sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang
kaki dan tulang tangan.
F. Tulang Spongiosa (Spongy Bone) Sesuai dengan namanya tulang
spongiosa memiliki banyak rongga. Rongga tersebut diisi oleh sumsum
merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri
dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.
G. Rangka aksial
1. Tengkorak Tulang tengkorak tersusun atas tulang kranial dan tulang wajah.
Tulang kranial
1. Tulang frontal Tulang frontal merupakan tulang kranial yang berada
di sisi anterior, berbatasan dengan tulang parietal melalui sutura
koronalis. Pada tulang frontal ini terdapat suatu sinus (rongga) yang
disebut sinus frontalis, yang terhubung dengan rongga hidung.
2. Tulang temporal Terdapat dua tulang temporal di setiap sisi
lateral tengkorak. Antara tulang temporal dan tulang parietal dibatasi
oleh sutura skuamosa. Persambungan antara tulang temporal dan tulang
zigomatikum disebut sebagai prosesus zigomatikum. Selain itu terdapat
prosesus mastoid (suatu penonjolan di belakang saluran telinga) dan
meatus akustikus eksternus (liang telinga).
3. Tulang parietal Terdapat dua tulang parietal, yang dipisahkan satu
sama lain melalui sutura sagitalis. Sedangkan sutura skuamosa
memisahkan tulang parietal dan tulang temporal.
4. Tulang oksipital Tulang oksipital merupakan tulang yang terletak
di sisi belakang tengkorak. Antara tulang oksipital dan tulang parietal
dipisahkan oleh sutura lambdoid. Di dasar tulang oksipital terdapat
foramen magnum, suatu foramen yang menghubungkan otak dan medula
spinalis. Di sisi foramen magnum terdapat condyles, suatu penonjolan
yang menghubungkan oksipital dengan tulang atlas (C1).
5. Tulang sphenoid Tulang sphenoid merupakan tulang yang membentang
dari sisi fronto-parieto-temporal yang satu ke sisi yang lain. Secara
umum tulang sphenoid dibagi menjadi greater wing dan lesser wing, di
mana greater wing berada lebih lateral dibanding lesser wing. Kanalis
optikus dibentuk oleh tulang ini (lesser wing). Selain itu terdapat juga
sella turcica (yang melindungi kelenjar hipofisis) dan sinus sphenoid
(suatu sinus yang membuka ke rongga hidung).
6. Tulang ethmoid Tulang ethmoid merupakan tulang yang berada di
belakang tulang nasal dan lakrimal. Beberapa bagian dari tulang ethmoid
adalah crista galli (proyeksi superior untuk perlekatan meninges),
cribriform plate (dasar crista galli, dengan foramen olfaktori yang
melewatkan nervus olfaktori), perpendicular plate (bagian dari nasal
septum) dan konka. Selain itu terdapat juga sinus ethmoid, yang membuka
ke rongga hidung.
Tulang wajah
1. Tulang mandibula Mandibula merupakan tulang rahang bawah, yang
berartikulasi dengan tulang temporal melalui prosesus kondilar.
2. Tulang maksila Tulang maksila merupakan tulang rahang atas.
Maksila meliputi antara lain prosesus palatin yang membentuk bagian
anterior palatum dan prosesus alveolar yang memegang gigi bagian atas.
3. Tulang nasal Tulang nasal merupakan tulang yang membentuk jembatan pada hidung dan berbatasan dengan tulang maksila.
4. Tulang lakrimal Tulang lakrimal merupakan tulang yang berbatasan
dengan tulang ethmoid dan tulang maksila, berhubungan duktus
nasolakrimal sebagai saluran air mata.
5. Tulang zigomatikum Tulang zigomatikum merupakan tulang pipi, yang berartikulasi dengan tulang frontal, temporal dan maksila.
6. Tulang palatin Tulang palatin merupakan tulang yang membentuk bagian posterior palatum.
7. Tulang vomer Tulang vomer merupakan bagian bawah nasal septum (sekat hidung).
H. Kolumna vertebra Kolumna vertebra terbentuk dari tulang-tulang
individual yang disebut sebagai vertebra. Terdapat sekitar 26 vertebra,
meliputi 7 vertebra servikal, 12 vertebra torakal, 5 vertebra lumbar, 1
vertebra sakral (yang terdiri atas 5 vertebra individual) dan 1 vertebra
koksigeal (yang terdiri atas 4-5 koksigeal kecil). Secara umum, bentuk
vertebra terdiri atas korpus vertebra, lengkung vertebra, foramen
vertebra, prosesus transversus, prosesus spinosa, prosesus artikular
inferior, prosesus artikular posterior, pedikulus dan lamina. Terdapat
sedikit perbedaan antara vertebra segmen servikal, torakal, dan lumbar:
1. Pada vertebra segmen servikal, korpus berukuran relatif lebih kecil
dibandingkan segmen torakal dan lumbar. Pada prosesus transversus
terdapat foramen (lubang) transversus, yang fungsinya untuk melewatkan
arteri vertebralis. Artikulasi antara satu vertebra servikal dengan
vertebra servikal lainnya (melalui sendi apophyseal) membentuk sudut
sekitar 45 derajat. Khusus untuk segmen C1 (atlas), terdapat facies
artikulasi untuk dens axis (C2) serta facies artikulasi yang agak besar
untuk perlekatan dengan oksipital. Sedangkan pada segmen C2 (axis),
terdapat dens axis yang akan berartikulasi dengan atlas (C1). 2.
3. Pada vertebra segmen torakal, korpus berukuran relatif lebih besar
dibandingkan segmen servikal namun lebih kecil dibandingkan dengan
segmen lumbar. Tidak ada foramen transversus. Khas pada vertebra segmen
torakal adalah adanya facies untuk artikulasi dengan tulang iga
(kostal). Facies ini ada yang terletak di prosesus transversus dan ada
yang terletak di prosesus spinosa.
4. Pada vertebra segmen lumbar, korpus berukuran relatif lebih besar
dibandingkan dengan korpus pada segmen servikal dan torakal. Adanya
prosesus asesorius pada prosesus transversus dan prosesus mamilaris pada
prosesus artikulasi superior menjadi ciri khas pada segmen lumbar.
5. Pada vertebra segmen sakral, bentuknya khas seperti sayap yang
melebar dengan penonjolan ke depan pada artikulasi lumbo-sakral yang
disebut sebagai promontory. Vertebra segmen sakral terdiri atas 5
vertebra individual, yang dihubungkan satu sama lain melalui celah
transversus dan memiliki 8 foramen sakral. Di bagian posterior terdapat
celah yang disebut hiatus sakralis.
6. Pada vertebra segmen koksigeal, terdiri atas 4-5 segmen koksigeal
individual yang terhubung dengan vertebra segmen sakralis. Dilihat
secara lateral, kolumna vertebra yang tersusun mulai dari servikal
hingga koksigeal membentuk lengkung yang khas, yaitu lordosis servikal,
kyphosis torakal, lordosis lumbar dan kyphosis sakral. Lordosis servikal
terbentuk ketika seorang bayi mulai belajar menegakkan kepalanya (usia 3
bulan), sedangkan lordosis lumbar terbentuk ketika seorang anak mulai
belajar berdiri.
I. Toraks Toraks merupakan rangka yang menutupi dada dan melindungi
organ-organ penting di dalamnya. Secara umum toraks tersusun atas
klavikula, skapula, sternum, dan tulang-tulang kostal.
1. Skapula merupakan tulang yang terletak di sebelah posterior, dan
berartikulasi dengan klavikula melalui akromion. Selain itu, skapula
juga berhubungan dengan humerus melalui fossa glenoid.
2. Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula
melalui akromion, dan di ujungnya yang lain berartikulasi dengan
manubrium sternum.
3. Sternum merupakan suatu tulang yang memanjang, dari atas ke bawah,
tersusun atas manubrium, korpus sternum, dan prosesus xyphoideus.
Manubrium berartikulasi dengan klavikula , kostal pertama, dan korpus
sternum. Sedangkan korpus stenum merupakan tempat berartikulasinya
kartilago kostal ke-2 hingga kostal ke-12.
4. Tulang-tulang kostal merupakan tulang yang berartikulasi dengan
vertebra segmen torakal di posterior, dan di anterior berartikulasi
dengan manubrium dan korpus sternum.
Ada 12 tulang kostal; 7 kostal pertama disebut kostal sejati (karena
masing-masing secara terpisah di bagian anterior berartikulasi dengan
manubrium dan korpus sternum), 3 kostal kedua disebut kostal palsu
(karena di bagian anterior ketiganya melekat dengan kostal ke-7), dan 2
kostal terakhir disebut kostal melayang (karena di bagian anterior
keduanya tidak berartikulasi sama sekali).
J. Rangka apendikular 1. Ekstremitas atas Ekstremitas atas terdiri
atas tulang skapula, klavikula, humerus, radius, ulna, karpal,
metakarpal, dan tulang-tulang phalangs. • Skapula Skapula merupakan
tulang yang terletak di sebelah posterior tulang kostal dan berbentuk
pipih seperti segitiga. Skapula memiliki beberapa proyeksi (spina,
korakoid) yang melekatkan beberapa otot yang berfungsi menggerakkan
lengan atas dan lengan bawah. Skapula berartikulasi dengan klavikula
melalui acromion. Sebuah depresi (cekungan) di sisi lateral skapula
membentuk persendian bola-soket dengan humerus, yaitu fossa glenoid . •
Klavikula Klavikula merupakan tulang yang berartikulasi dengan skapula
di sisi lateral dan dengan manubrium di sisi medial. Pada posisi ini
klavikula bertindak sebagai penahan skapula yang mencegah humerus
bergeser terlalu jauh. • Humerus Humerus merupakan tulang panjang pada
lengan atas, yang berhubungan dengan skapula melalui fossa glenoid. Di
bagian proksimal, humerus memiliki beberapa bagian antara lain leher
anatomis, leher surgical, tuberkel mayor, tuberkel minor dan sulkus
intertuberkular. Di bagian distal, humerus memiliki beberapa bagian
antara lain condyles, epicondyle lateral, capitulum, trochlear,
epicondyle medial dan fossa olecranon (di sisi posterior). Tulang ulna
akan berartikulasi dengan humerus di fossa olecranon, membentuk sendi
engsel. Pada tulang humerus ini juga terdapat beberapa tonjolan, antara
lain tonjolan untuk otot deltoid. • Ulna Ulna merupakan tulang lengan
bawah yang terletak di sisi medial pada posisi anatomis. Di daerah
proksimal, ulna berartikulasi dengan humerus melalui fossa olecranon (di
bagian posterior) dan melalui prosesus coronoid (dengan trochlea pada
humerus). Artikulasi ini berbentuk sendi engsel, memungkinkan terjadinya
gerak fleksi-ekstensi. Ulna juga berartikulasi dengan radial di sisi
lateral. Artikulasi ini berbentuk sendi kisar, memungkinkan terjadinya
gerak pronasi-supinasi. Di daerah distal, ulna kembali berartikulasi
dengan radial, juga terdapat suatu prosesus yang disebut sebagai
prosesus styloid. • Radius Radius merupakan tulang lengan bawah yang
terletak di sisi lateral pada posisi anatomis. Di daeraha proksimal,
radius berartikulasi dengan ulna, sehingga memungkinkan terjadinya gerak
pronasi-supinasi. Sedangkan di daerah distal, terdapat prosesus styloid
dan area untuk perlekatan tulang-tulang karpal antara lain tulang
scaphoid dan tulang lunate. • Karpal Tulang karpal terdiri dari 8 tulang
pendek yang berartikulasi dengan ujung distal ulna dan radius, dan
dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. Antara tulang-tulang
karpal tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang tersebut adalah
scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoid, capitate,
dan hamate. • Metakarpal Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat
di pergelangan tangan dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan
bagian distal tulang-tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh
tulang karpal dan metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel.
Pada ibu jari, sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan
metakarpal memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti
menyilang telapak tangan dan memungkinkan menjepit/menggenggam sesuatu.
Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari telunjuk)
terdapat tulang sesamoid. • Tulang-tulang phalangs Tulang-tulang
phalangs adalah tulang-tulang jari, terdapat 2 phalangs di setiap ibu
jari (phalangs proksimal dan distal) dan 3 di masing-masing jari lainnya
(phalangs proksimal, medial, distal). Sendi engsel yang terbentuk
antara tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi lebih fleksibel
terutama untuk menggenggam sesuatu. 2. Ekstremitas bawah Ekstremitas
bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal,
metatarsal, dan tulang-tulang phalangs. • Pelvis Pelvis terdiri atas
sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih.
Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium,
pubis dan ischium. Ilium terletak di bagian superior dan membentuk
artikulasi dengan vertebra sakrum, ischium terletak di bagian
inferior-posterior, dan pubis terletak di bagian
inferior-anterior-medial. Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak
iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari pinggul kiri dan
pinggul kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu cekungan di bagian
pertemuan ilium-ischium-pubis disebut acetabulum, fungsinya adalah untuk
artikulasi dengan tulang femur. • Femur Femur merupakan tulang betis,
yang di bagian proksimal berartikulasi dengan pelvis dan dibagian distal
berartikulasi dengan tibia melalui condyles. Di daerah proksimal
terdapat prosesus yang disebut trochanter mayor dan trochanter minor,
dihubungkan oleh garis intertrochanteric. Di bagian distal anterior
terdapat condyle lateral dan condyle medial untuk artikulasi dengan
tibia, serta permukaan untuk tulang patella. Di bagian distal posterior
terdapat fossa intercondylar. • Tibia Tibia merupakan tulang tungkai
bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Di bagian
proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya
merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga
facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral. Selain
itu, tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah
distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan
malleolus medial. • Fibula Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang
letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia. Di bagian proksimal,
fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula
membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan
tulang-tulang tarsal. • Tarsal Tarsal merupakan 7 tulang yang membentuk
artikulasi dengan fibula dan Terdapat 7 tulang tarsal, yaitu calcaneus,
talus, cuboid, navicular, dan cuneiform (1, 2, 3). Calcaneus berperan
sebagai tulang penyanggah berdiri. • Metatarsal Metatarsal merupakan 5
tulang yang berartikulasi dengan tarsal di proksimal dan dengan tulang
phalangs di distal. Khusus di tulang metatarsal 1 (ibu jari) terdapat 2
tulang sesamoid. • Phalangs Phalangs merupakan tulang jari-jari kaki.
Terdapat 2 tulang phalangs di ibu jari dan 3 phalangs di masing-masing
jari sisanya. Karena tidak ada sendi pelana di ibu jari kaki,
menyebabkan jari tersebut tidak sefleksibel ibu jari tangan.
K. Fungsi sistem rangka
1. Tulang memberikan topangan dan bentuk pada tubuh
2. Pergerekan Tulang berartikulasi dengan tulang lain pada sebuah
persendian dan fungsi sebagai pengungkit. Jika otot-otot (yang tertanam
pada tulang) berkontraksi. Kekuatan yang diberikan pada pengungkit
menghasilkan gerakan
3. Perlindungan. Sistem rangka melindungi organ-organ lunak yang ada dalam tubuh
4. Pembentukan Sel Darah (Hematopolesis) Sumsum tulang merah yang
ditemukan pada orang dewasa dalam tulang sternum, tulang iga, badan
vertebra, tulang pipih pada kranium, dan pada bagian ujung tulang
panjang, merupakan produksi sel darah merah, sel darah putih, dan
trombosit darah
5. Tempat Penyimpanan Mineral Matriks tulang tersusun dari sekitar
62% garam anorganik terutama kalsium fosfat, dan kalsium karbonat dengan
jumlah magnesium, florida, sitrat yang lebih sedikit. Rangka mengandung
99% kalsium tubuh kalsium dan fosfor disimpan dalam tulang agar ditarik
kembali dan dipakai untuk funsi-fungsi tubuh, zat tersebut kemudian
diganti melalui nutrisi yang diterima
L. Efek nutrisi Hormon pada pertumbuhan tulang
1.Kelenjar hipofisis anterior / kelenjar pertumbuhan : berfungsi
meningkatkan kecepatan mitosis kondrosit danosteoblas serta meningkatkan
kecepatan sintesis protein (kolagen, matriks, kartilago dan enzim
untukpembentukan kartilago tulang).
2.Tiroksin (kelenjar tiroid) : berfungsi untuk meningkatkan kecepatan
sintesis protein dan meningkatkan produksienergi dari semua jenis
makanan.
3.Insulin : berfungsi dalam meningkatkan produksi energi dari glukosa.
4.Paratiroid : berfungsi untuk meningkatkan reabsorpsi kalsium dari
tulang ke darah dan meningkatkan absorpsikalsium oleh usus halus dan
ginjal.
5.Kalsitonin : berfungsi dalam menurunkan reabsorpsi kalsium dari tulang (menurunkan kadar kalsium dalamdarah).
6.Estrogen dan testosteron : berfungsi untuk mempercepat penutupan
epifisis tulang panjang dan untuk membantumenahan kalsium dalam tulang
untuk mempertahankan matriks tulang yang kuat
M. Proses Penuaan pada tulang Pada sistem rangka manusia, terjadi
proses pembaharuan atau penggantian. Pada tulang ada dua sel yang
bekerja dalam proses ini, yaitu osteoklas yang bekerja untuk
menyerap/merusak tulang dan osteoblas yang bekerja untuk membentuk
tulang. Tulang yang sudah tua dan mengalami keretakan, akan dibentuk
kembali. Tulang tersebut akan diidentifikasi oleh sel osteosit lalu akan
diserap kembali oleh sel osteoklas dan nantinya akan menghancurkan
kolagen dan mengeluarkan asam. Selanjutnya tulang yang sudah diserap
oleh osteoklas akan dibentuk tulang yang baru oleh sel osteoblas yang
berasal dari sel prekursor di sumsum tulang.
N. Interaksi System Skeletal dengan System Sendi Diartrosis adalah
hubungan antar tulang yang dapat menghasilkan gerakan disebut
persendian. Dibedakan atas :
a. Sendi peluru (endartrosis), dibentuk oleh dua ujung tulang yang
berbentuk bongkol dan yang lain berbentuk lekuk sehingga menghasilkan
gerakan ke beberapa arah (berporos tiga). Contoh : Tulang lengan dengan
tulang belikat Tulang pangkal paha dengan tulang pinggul
b. Sendi engsel, dibentuk oleh dua ujung tulang berbentuk lekuk dan
bongkol silindris sehingga menghasilkan gerakan satu arah. Contoh :
Siku, antara lengan atas dan lengan bawah Lutut, antara paaha dan
tungkai bawah Hubungan antar ruas jari
c. Sendi putar, terjadi karena ujung tulang satu dapat mengitari
ujung tulang yang lainnya. Contoh : Tulang hasta dan tulang pengumpil
Tulang tengkorak dan tulang atlas Tulang pergelangan tangan Tulang
pergelangan kaki
d. Sendi pelana, dibentuk oleh dua ujung yang salah satu ujungnya
berbentuk seperti pelana sehingga menghasilkan gerakan agak bebas
berporos dua. Contoh : Tulang ibu jari dan telapak tangan
e. Sendi ovoid, dibentuk ujung tulang yang merupakan lekuk berbentuk
lekuk elips dan ujung tulang pasangannya merupakan bongkol oval sehingga
menghasilkan gerakan kiri kanan, mnaju mundur. Contoh : Tulang
pengumpil dan pergelangan tangan
f. Sendi kaku, dibentuk oleh dua ujung tulang yang masing-masing
berbentuk agak datar sehingga menghasilkan gerakan bergeser (tidak
berporos). Contoh : Hubungan tulang pergelangan tangan
BAB III PENUTUP
A.Simpulan
System skeletal merupakan salah satu system organ yang mendukung
fisik pada mahluk hidup yang terbagi atas beberapa tipe yaitu tulang
axial, tulang apendikuler, tulang kompak, tulang spongiosa dan ditunjang
dengan struktur lainya seperti ligamen, tendon, otot, dan organ
lainnya. System skeletal juga sangat penting untuk pembaca agar lebiah
mengetahui struktur, fungsi dan kandungan yang terdapat pada tulang agar
dapat memahami yang ada pada dirinya.
B. Saran
Dengan terselesaikannya makalah yang kami buat ini, maka kami sebagai
penulis menyadari bahwa banyaknya kesalahan dalam pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
membangun dari para pembaca sekalian, agar dalam pembuatan makalah kami
selanjutnya dapat lebih baik dari sebelumnya.
Gambar Animasi Bergerak Senyum
Senin, 05 November 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
fisioterapi dan tukang pijat
Fisioterapi, Apa Bedanya dengan Tukang Pijat? Menjadi seorang fisioterapis adalah menjadi tenaga kesehatan yang rumit. Bukan men...

-
SISTEM PERSENDIAN... Sistem Persendian pada Manusia - Kamu tentu tahu bahwa tulang-tulang tubuh saling berhubungan satu sama lain....
-
Biologi (SMP) • SMP Sistem Reproduksi Manusia: Organ Reproduksi Pria dan Fungsinya by: Indriyana Rachmawati 26 Februari 2017 ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar