Gambar Animasi Bergerak Senyum

Rabu, 31 Oktober 2018

dasar-dasar anatomi fisiologi tubuh manusia

DASAR-DASAR ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA
Oleh: Rony Yuliwar, S.Kep, Ns, M. Ked 

Pengertian Anatomi Fisiologi (Martini, 2001)
            Kata anatomy berasal dari bahasa yunani (Greek) yang secara literatur diartikan sebagai “membuka suatu potongan”. Antomi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagian dalam (internal) dan luar (external) dari struktur tubuh manusia dan hubungan fisiknya dengan bagian tubuh yang lainnya. Contoh: mempelajari organ jantung dan posisinya dalam  tubuh.
Kata physiology juga juga berasal dari bahasa yunani (Greek) yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana suatu organisme melakukan fungsi utamanya. Contoh: seseorang yang ingin mempelajari fisiologi tentang bagaimana jantung bisa memompa darah.
Anatomi fisiologi adalah dua hal yang berkaitan erat satu dengan yang lainnya baik secara teoritis maupun secara praktikal, sehingga muncul suatu konsep: “semua fungsi yang spesifik dibentuk dari struktur yang spesifik”.

Klasifikasi Anatomi
Anatomi terbagi atas: (1) anatomi mikroskopik dan (2) anatomi makroskopik.
Anatomi mikroskopik adalah mempelajari suatu struktur yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.  Bentuk pemeriksaan mikroskopis adalah pemeriksaan sitology dan histologi. Sitology mempelajari suatu sel secara undividual sedangkan histologi memperlajari suatu jaringan.
Anatomi makroskopik mempelajari suatu struktur yang besar yang bisa dilihat dengan mata telanjang, antara lain: anatomi permukaan (ciri-ciri dari permukaannya), anatomi regional (fokus pada area tertentu), anatomi sistemik (mempelajari organ secara sistem: pencernaan dll.) Anatomi perkembangan (mempelajari perubahan dari suatu struktur)

Klasifikasi Fisiologi
Fisiologi manusia adalah ilmu yang mempelajari tentang faal (fungsi) dari tubuh manusia. Adapun spesifikasi fisiologi dari anatomi antara lain: fisiologi sel (mempelajari fungsi sel dan bagian-bagiannya), Fisiologi spesifik (mempelajari suatu organ), fisiologi sitemik (mempelajari fungsi organ secara sistemik), fisiologi patologikal (mempelajari efek penyakit terhadap suatu organ)

Istilah dan Posisi Anatomi
Posisi anatomi adalah ketika seorang menghadap ke depan, dengan kepala tegak lurus, kedua tangan berada di samping dengan ibu jari berada di  samping/luar.
Istilah anatomi berdasrkan pposisi anatomi antara lain:


  • Anterior                  : depan
  • Medial                    : tengah
  • Superior                  : atas
  • Dextra                    : kanan
  • Ventra                    : bagian depan
  • Interna                    : dalam
  • Proximal                 : pangkal
  • Central                   : pusat
  • Parietal                   : lapisan luar
  • Superfisial              : dangkal
  • Horizontal               : bidang datar
  • Transversal             : potingan melintang
  • Posterior                 : belakang
  • Lateral                    : samping
  • Inferior                   : bawah
  • Sinistra                   : kiri
  • Dorsal                     : bagian belakang
  • Externa                   : luar
  • Distal                      : ujung
  • Perifer                    : pinggir (tepi)
  • Visceral                  : lapisan dalam
  • Profunda                 : dalam
  • Vertical                   : bidang tegak
  • Longitudinal           : potongan memanjang


Rongga-rongga dalam Tubuh Manusia
1.      Rongga yang terdapat dalam kepala:
  • Ronggan tengkorak ( cavum Cranialis), isinya: otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan batang otak (brain stem)
  • Rongga mata (cavum orbital), isinya: bola mata (orbita)
  • Rongga hidung (cavum nasi), isinya: tempat lewatnya udara pernafasan.
  • Rongga mulut (cavum oris), isinya lidah dan  gigi.
  • Rongga telinga tengah (cavum tympani), isinya: tulang-tulang pendengaran (maleus, incus, stapes)
2.      Rongga yang terdapat pada badan:
  • Rongga dada (cavum thoracis), isinya: paru-paru (pulmo), jantung (cardio), pembuluh darah aorta, pembuluh darah vena cava, arteri dan vena pulmonalis, trachea, bronchus, dan eosophagus.
  • Rongga perut (cavum abdomen), isinya: lambung (gaster), usus halus (intestinum, duodenum, jejunum), usus besar (colon), kelenjar pangkreas, limpa (lien), hati (hepar), dan ginjal (renal)
  • Rongga pangul (cavum pelvis), isinya: kandung kkemih (vesika urinaria), rectum, pada laki-laki kelenjar prostat, perempuan terdapat Rahim (uterus) dan indung telur (ovarium).

Tingkatan Organisasi dalam Tubuh Manusia
Tingkatan organisasi pada tubuh manusia berdasarkan kajian mikroskopik ke makroskopik anatomi adalah:
  1. Tingkat kimia atau molekul, dibentuk oleh atom yang merupakan unit sangat terkecil membentuk molekumolekul dengan ukuran sangat kompleks. Contoh: molekul kompleks protein.
  2. Tigkat seluler, interaksi dari molekul-mlekul yang membentuk organelle tertentu yang akan membentuk sebuah sel. 
  3. Tingkat jarungan, kumpulan dari sel-sel tersebut akan membentuk suatu jaringan. Contoh: jaringan otot. 
  4. Tingkat organ, merupakan kumpulan dari beberapa jaringan yang menyusun suatu organ. Contoh: jantung. 
  5. Tingkat sistem organ, merupakan interaksi dari satu organ dengan organ yang lainnya sehingga menyusun sistem organ. Contoh: sistem pencernaan. 
  6. Tingkat organisme, merupakan kesatuan seluruh sistem organ pada manusia yang akan mempertahankan kehidupan dan kesehatan.
Sistem Organ dalam Tubuh Manusia
Adapun beberapa sistem organ yang dimiliki oleh manusia antara lain:

1.      Sistem integument
2.      Sistem skeletal
3.      Sistem muscular
4.      Sistem persarafan
5.      Sistem endokrin
6.      Sistem kardiovaskular
7.      Sistem limfatik
8.      Sistem pernapasan
9.      Sistem pencernaan
10.  Sistem perkemihan
11.  Sistem reproduksi pria
12.  Sistem reproduksi wanita

7 jenis fisioterapi

MENGENAL 7 JENIS FISIOTERAPI


Terapi fisik yang tepat dapat meminimalkan efek samping penggunaan obat telan. Pasien bisa mendapatkannya di rumah sakit yang memiliki klinik fisioterapi, tentu dengan rujukan dokter yang mengetahui kondisi kesehatan pasien.

Ada begitu banyak bentuk pengobatan yang bisa diberikan pada pasien, termasuk anak. Salah satunya terapi fisik yang disebut fisioterapi. Perannya adalah memperbaiki fungsi gerak motorik akibat adanya gangguan pada otot dan rangka tubuh setelah patah tulang, atau pascaoperasi tulang.

Fisioterapi juga diberikan kepada penderita penyakit yang berhubungan dengan saraf, misalnya penyakit yang menyebabkan pola jalan salah dan otot lemah, penderita yang mengalami gangguan pada saraf tepi, radang selaput otak, sumbatan saluran di otak, dan lainnya. Menurut dr. Peni Kusumastuti, Sp.RM., dari RS Internasional Bintaro, Tangerang, Banten, "Semua penyakit itu akan mengganggu pergerakan motorik anak."

Di klinik fisioterapi, terapis akan mengajarkan pasien bagaimana melakukan gerakan tubuh yang benar. Nah, gerakan-gerakan itulah yang nantinya harus diaplikasikan sendiri oleh pasien, seperti duduk, berdiri, jalan, lari, dan sebagainya.

"Fisioterapi merupakan pelayanan yang diberikan kepada pasien guna mengembangkan, memelihara, dan mengembalikan kemampuan dan fungsi gerak secara maksimal sepanjang kehidupannya," simpul Peni.

Mengenai frekuensi, tak ada patokan berapa kali seorang anak harus menjalani fisioterapi. "Tergantung kondisinya. Bila datang dalam kondisi parah atau kronis, tentu membutuhkan terapi lebih lama. Lain hal kalau orang tua sudah mengantisipasinya sejak dini."

Yang tak kalah penting, sebelum menganjurkan fisioterapi, dokter atau terapis harus mengetahui dulu riwayat kelahiran dan catatan klinisnya. Terapis sebaiknya bekerja sama dengan dokter yang terkait. Bila sudah diketahui latar belakang penyakitnya, barulah dipilihkan fisioterapi yang tepat.

MACAM-MACAM FISIOTERAPI


1. Exercise Therapy atau Terapi Latihan

Terapi ini dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi sekaligus memberi penguatan dan pemeliharaan gerak agar bisa kembali normal atau setidaknya mendekati kondisi normal. Kepada anak, akan diberikan latihan memegang maupun menggerakkan tangan dan kakinya. Setelah mampu, akan dilanjutkan dengan latihan mobilisasi, dimulai dengan berdiri, melangkah, berjalan, lari kecil, dan seterusnya.

Pada kasus patah kaki, contohnya, akan dilakukan fisioterapi secara bertahap, kapan si anak harus sedikit menapak sampai bisa menapak penuh.

Latihan-latihan yang diberikan bertujuan mempertahankan kekuatan otot-otot dan kemampuan fungsionalnya dengan mempertahankan sendi-sendinya agar tak menjadi kaku. Hal ini perlu dilakukan karena kaki patah yang dipasangi gips umumnya akan mengalami pengecilan otot, sehingga kekuatannya pun berkurang. Lewat terapi yang dilakukan sambil bermain akan kelihatan bagian mana yang mengalami penurunan fungsi.


2. Heating Therapy atau Terapi Pemanasan

Sesuai dengan namanya, terapi ini memanfaatkan kekuatan panas yang biasanya digunakan pada kelainan kulit, otot, maupun jaringan tubuh bagian dalam lainnya. Penggunaannya tentu saja disesuaikan dengan tingkat keluhan. Bila hanya sampai di bagian kulit, maka pemanasannya pun hanya diperuntukkan bagi kulit saja dengan menggunakan Infra Red Radiation (IRR) atau radiasi infra merah. Bila gangguan terjadi pada otot, digunakanlah micro diathermy atau diatermi mikro. Sementara, jika gangguan muncul di bagian terdalam seperti rangka tubuh, maka yang digunakan adalah short wave diathermy atau diatermi gelombang pendek. Intinya, jenis terapi yang dilakukan akan disesuaikan dengan hasil diagnosis.

Terapi pemanasan biasanya diberikan bersamaan dengan jenis terapi lain. Seperti pada terapi inhalasi untuk anak-anak dengan masalah lendir pada saluran napas; pada nyeri otot maupun sendi. Bila dikombinasikan dengan bentuk pengobatan lain tentu lebih menguntungkan karena dosis obat yang harus diminum anak jadi lebih kecil untuk meminimalisir efek negatifnya.


3. Electrical Stimulations Therapy atau Terapi Stimulasi Listrik

Terapi yang menggunakan aliran listrik bertenaga kecil ini cocok diterapkan pada anak yang menderita kelemahan otot akibat patah tulang ataupun kerusakan saraf otot. Cara penggunaannya, dengan menempelkan aliran listrik pada otot-otot untuk mengatasi rasa nyeri. Terapi ini bertujuan untuk mempertahankan massa otot dan secara tidak langsung merangsang regenerasi saraf.

Pada pasien anak yang menderita gangguan pernapasan, terapi ini pun bisa digunakan untuk pengobatan. Efeknya, sirkulasi darah di rongga dada dan saluran pernapasan menjadi lebih lancar, sehingga dapat membantu relaksasi serta membantu mengeluarkan lendir dari saluran pernapasan, sehingga akan mempercepat proses penyembuhan.


4. Cold Therapy atau Terapi Dingin

Terapi dingin biasanya diberikan bila cedera anak masih akut sehingga proses peradangan tidak menjadi kronis. Terapi ini umumnya hanya diperuntukkan bagi otot saja, biasanya akibat terjatuh dan mengalami memar. Nah, terapi dingin ini pun berguna mengurangi bengkak. Itulah kenapa, ketika anak terjatuh dan bagian tubuhnya ada yang benjol, orang tua sering mengompresnya dengan air dingin. Namun terapi dingin harus dengan pengawasan ketat karena kalau fase akutnya sudah lewat, tapi masih terus diberi terapi, justru dapat merusak jaringan.


5. Chest Physiotherapy atau Terapi Bagian Dada

Anak dengan keluhan batuk-pilek biasanya mendapat chest physiotherapy yang bermanfaat membersihkan saluran pernapasan dan memperbaiki pertukaran udara. Yang termasuk dalam fisioterapi ini di antaranya inhalasi/nebulizer, clapping, vibrasi dan postural drainage.

Inhalasi yaitu memasukkan obat-obatan ke dalam saluran pernapasan melalui penghirupan. Jadi, partikel obat dipecah terlebih dulu dalam sebuah alat yang disebut nebulizeer hingga menjadi molekul-molekul berbentuk uap. Uap inilah yang kemudian dihirup anak, hingga obat akan langsung masuk ke saluran pernapasan. Keuntungan cara ini, dosis obat jauh lebih kecil, hingga dapat mengurangi efek samping obat.

Obat-obat inhalasi yang umum diberikan adalah obat untuk melonggarkan saluran napas, pengencer dahak, dan NaCl sebagai pelembab saluran napas. Sedangkan lamanya setiap inhalasi cukup sekitar 10 menit. Tindakan lanjut untuk membantu pengeluaran lendirnya, antara lain clapping atau tepukan pada dada dan punggung. Bisa di sisi kanan, kiri, depan dada. Tepukan dilakukan secara kontinyu dan ritmik. Sertai pula dengan pengaturan posisi anak (postural drainage), semisal anak ditengkurapkan dengan posisi kepala lebih rendah dari badan, hingga lendir tersebut dapat mengalir ke cabang pernapasan utama sekaligus lebih mudah untuk dibatukkan. Ini akan menguntungkan karena biasanya anak tak bisa meludah, hingga lendir yang menyumbat saluran pernapasan sulit dikeluarkan.

Khusus pada bayi atau anak di bawah usia 2 tahun, bila perlu, lakukan tindakan suction atau penyedotan lendir dengan alat khusus lewat hidung atau mulut. Bisanya tindakan ini dilakukan pada bayi dimana refleks batuknya belum cukup kuat untuk mengeluarkan lendir.


6. Hydro Therapy atau Aquatik Therapy

Terapi dengan air berguna bagi anak-anak yang mengalami gangguan, terutama gangguan gerak akibat spastisitas, misal pada anak CP (Cerebral Palsy). Sedangkan pada anak yang terlambat berjalan, tentu saja sebelum diterapi mereka akan dievaluasi dulu baik dari usia, tingkat kemampuan, maupun tingkat kesulitan yang dialami. Untuk bisa berjalan, anak tentu saja harus melalui berbagai tahapan yang dimulai dengan tengkurap, duduk, merangkak sampai berdiri. Biasanya anak tidak akan langsung diajarkan berjalan bila tahap sebelumnya belum mampu ia lakukan.

Pada anak yang mengalami kesulitan bergerak karena spastisitas/kekakuan, ketika di air, umumnya dia akan lebih mudah bergerak. Dengan demikian diharapkan spastisitas anak akan berkurang mengingat adanya bantuan berupa dorongan air yang sifatnya bisa melenturkan gerak tubuh. Meskipun tidak semua anak dengan gangguan tersebut dapat diberikan hidro terapi air, tapi terapi ini bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif.


7. Orthopedhic dan Rheumathoid Arthritis

Sebetulnya fisioterapi ortopedik ini dilakukan untuk mengatasi gangguan tulang dan otot akibat patah tulang, post fracture (retak), artritis sendi, keseleo, atau terkilir. Umumnya ditujukan untuk kalangan dewasa karena kasusnya jarang sekali terjadi pada anak.

Pada bayi, terapi ortopedik ini akan dipakai jika ia mengalami proses pemendekan otot leher (lehernya jadi miring) akibat pembengkakan otot leher yang membuat ototnya tertarik ke satu arah. Fiosioterapi ini dilakukan dalam bentuk latihan-latihan gerakan, pijat, dan peregangan. Bisa juga dibarengi dengan ultrasound (gelombang suara berfrekuensi lebih tinggi dari yang dapat didengar manusia) dan pemanasan untuk melepaskan perlengketan/gumpalan di leher. Fisioterapi ini bisa diterapkan sejak bayi berusia 2 minggu.

Fisioterapi rheumathoid arthritis dilakukan pada anak dengan keluhan kaki bengkak atau mengalami gangguan sendi. Untuk mengurangi rasa nyeri, terapi dingin diberikan saat akut dan selanjutnya diberikan terapi panas dengan electrical stimulations therapy. Ini bisa dilakukan pada anak usia 4-5 tahunan, tergantung pada bagian mana terserangnya. 

sumber : http://nova.grid.id/kesehatan/mengenal 7 jenis fisioterapi

SUMBER:  http://nova.grid.id/Kesehatan/Anak/Mengenal-7-Jenis-Fisiot


Rabu, 24 Oktober 2018

kelebihan jurusan fisioterapi

Untuk Kamu yang Masuk Jurusan Fisioterapi, Jangan Pernah Disesali!

Featured Image
Mungkin banyak diantara kalian masuk jurusan Fisioterapi tanpa mengetahui esensi dari Fisioterapi, atau bisa jadi kamu masuk jurusan Fisioterapi karena disuruh orang tua? Atau ikut-ikutan teman? Atau iseng? Atau, yang paling menyedihkan adalah masuk jurusan Fisioterapi karena tidak diterima di jurusan yang kamu inginkan.
It’s okay, udah cukup bapernya, waktunya MOVE ON! Nanti juga kamu paham setelah lulus dari jurusanmu ini. Disini akan saya paparkan, betapa beruntungnya kamu yang masuk jurusan Fisioterapi.

1. Mahir di Bidang Gerak dan Fungsi Tubuh Manusia.

Pertama-tama saat kamu kuliah di jurusan ini, mungkin kamu akan shock, atau mungkin sampai enek tiap hari dicekokin ilmu anatomi plus terminologinya, dari mulai tulang, otot, sendi, inervasi, belum lagi fisiologi, Biomekanik dan kawan-kawannya. Gak usah ngeluh, memang begitu, dokter juga sama, dulu mereka juga "mabuk anatomi". Tapi dasarnya memang disini. Plissss jangan lebay, jangan dijadikan momok, tapi juga jangan juga menyepelekan. Nanti kalau kamu sudah fasih dan menguasai ilmu-ilmu dasar ini, kamu bisa memprediksi bagian mana yang cedera atau mengalami gangguan, dengan hanya melihat gerakan pasien. Wow…. Amazing, buruan buka buku anatominya!

2. Expert di Kompetensi Fisioterapi yang Kamu Inginkan

Banyak bidang kompetensi fisioterapi yang nantinya akan kamu pelajari, seperti kompetensi Neuromuscular (Sistem Saraf), Musculoskeletal (Sendi dan penyusunnya), Cardiopumonal and Cardiovaskuler (sistem pernapasan dan peredaran darah), Pediatri (Anak-anak), Geriatri (Lansia), Sport and wellness (Olahraga dan kebugaran), Women’s health (Kesehatan wanita), dan masih banyak lagi. Setelah lulus jurusan Fisioterapi bisa jadi expert? Ya Bisa!!! Tapi kembali lagi ke pasal 1, menjadi expert membutuhkan pengulangan, habbit, kegigihan, jam terbang yang tinggi serta rajin upgrade ilmu serta skill dengan mengikuti seminar, workshop atau pelatihan. Haha, gak ada yang instan ya. Yuk kenali potensi diri, "kira-kira kamu minat atau ahli di bidang kompetensi yang mana?

3. Belajar Fisioterapi, Gak Melulu Soal Teori, Tapi Skill dan Pengembangan Diri

PT skill
Advertisement
ADVERTISEMENT
Sadarlah bahwa seorang fisioterapis nantinya akan berhadapan dengan pasien, jadi kamu akan dididik agar mempunyai rasa tanggung jawab. Dasar ilmu yang kokoh, skill yang mumpuni, komunikasi yang baik, serta kemampuan bermasyarakat. Selain kegiatan di kampus, kamu juga bisa ikut aktif dalam organisasi IMFI (Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia), mengadakan penyuluhan, mengikuti event olahraga, jadi peserta olimpiade, atau ikut lomba desain poster dan masih banyak lagi, harus nyoba hal-hal baru biar gak flat dan gak boring.

4. Gak Kalah Kece kok, sama Anak Kedokteran

Cool pt
Cool pt via http://acc.vn
Gak usah minder, kalau berhadapan sama anak kedokteran. Mereka juga sama-sama manusia. Mereka punya jas putih, kita punya jas putih tulang. Sama-sama menangani pasien juga, bedanya mereka menangani pasien degan obat, kita menangani pasien dengan electrotherapy dan exercises, punya kelebihannya masing-masing. Mau contoh? Oke! Dokter gak mungkin meningkatkan fleksibilitas dengan obat, dan fisioterapi gak mungkin meredakan demam dengan exercise. Intinya, semua profesi itu keren, dan punya perannya masing-masing, titik!

5. Peluang Kerja yang Menjanjikan. So, What You Gonna Be and What You Wanna Be

Prospek kerja fisioterapi kedepan, masih terbuka lebar. Jangan bayangkan bahwa peluang kerja seorang fisioterapis hanya di rumah sakit sebagai praktisi. Kalau kamu punya mental bisnis, dirikanlah klinik atau praktik mandiri. Kalau kamu ingin sharing ilmu, ingin berinteraksi dengan yang muda-mudi, jadilah akademisi, dosen misalnya. Kalau kamu mempunyai rasa ingin tau yang tinggi, dan berani bereksperimen (maksudnya berani yang bertanggung jawab ya) jadilah peneliti, ya mungkin peneliti ini nantinya merupakan passion lanjutan dari seorang akademisi, tapi jangan kecil hati, Niatin aja dulu ya. Terlepas mau jadi apa nanti setelah lulus, tetep tanamkan di diri kalian, bahwa kalian akan jadi orang yang bermanfaat

6. Kabar Gembira, S2 Fisioterapi pertama di Indonesia

Master PT

jika pasanganmu jurusan fisioterapi??

jika istrimu adalah fisioterapi

INI ADALAH PENGALAMANKU BERCERITA DENGAN WANITA  FISIOTERAPI , DAN DIA MENCERITAKAN DENGAN SAJAK SAJAKNYA
SEMOGA BERMANFAAT GUYSS


“Apa sih profesi fisioterapis itu?”
Banyak orang yang masih belum tahu tentang profesi ini. Lantas bagaimana denganmu, duhai pria yang kelak akan menjadi suamiku? Apakah kau juga belum tahu apa itu profesi fisioterapis?
 “Tukang pijat, ya?”
“Fisioterapis itu yang ada di tim sepak bola, kan? Yang menangani para pemain ketika mereka cedera?”
Mungkin sebagian orang mengenal fisoterapis seperti itu. Tapi tidak, aku bukan tukang pijat dan juga tidak ingin menjadi fisioterapis dalam tim olahraga. Aku tidak ingin membuat kau, pria yang kelak paling aku sayangi selain ayah dan kelak anak laki-laki aku, cemburu. Aku akan menjadi fisioterapis klinis, seorang yang bekerja praktik di rumah sakit atau klinik untuk menangani pasien yang mengalami gangguan fungsi tubuh dan fungsi gerak.
Duhai pria yang kelak akan menjadi suamiku, apakah pernah terbayang jika istrimu nanti adalah seorang fisioterapis?
Istrimu akan berada di rumah sakit atau klinik dari pagi hingga menjelang sore. Disana istrimu akan menangani pasien dengan berbagai kondisi, dari mulai pasien dengan cedera otot biasa hingga pasien pasca stroke. Dia akan menjadi orang yang sabar memberikan terapi dan latihan-latihan kepada mereka.
Seorang fisioterapis adalah seorang yang sangat tangguh dan sabar. Tidak percaya? Jika kau datang ke rumah sakit atau klinik fisioterapi, coba perhatikan bagaimana fisioterapis bekerja. Ketika ada pasien datang, fisioterapis akan menyambutnya dengan hangat, menanyakan bagaimana kondisi pasien tersebut, apa yang dikeluhkan oleh pasien tersebut, dan fisioterapis akan mendengarkan dengan sangat baik serta mencatatnya sebagai diagnosa awal, sedikit tidak jauh berbeda dengan dokter memang. Kemudian fisioterapis akan mulai memberikan terapi atau latihan-latihan untuk membantu memulihkan kondisi pasien tersebut. Bisa kau bayangkan, bagaimana dengan sabarnya Ia melatih pasien pasca stroke yang mungkin tidak bisa berjalan atau sekadar menggerakkan anggota tubuhnya yang lemah karena serangan stroke, bagaimana Ia memberi terapi pada pasien yang mengalami gangguan-gangguan otot, bagaimana Ia memberi terapi pada anak-anak yang membutuhkan.
Jika nanti semesta mempertemukan aku denganmu, aku akan meminta izin padamu untuk menjadi fisioterapis. Ridha suami, ridha pria yang menjadi imamku, sangatlah penting. Jika kau mengizinkan, aku harap kau tidak cemburu atau marah karena profesi ini memang menuntutku untuk berkontak langsung dengan pasien yang  tentunya dengan maskud untuk menolong bukan lainnya.
Lebih kurang 8 jam aku akan berperan sebagai fisioterapis di tempat praktik dan sisanya aku akan berperan sebagai istri dan ibu. Aku harap aku bisa berguna bagi banyak orang ketika aku berperan menjadi seorang fisioterapis. Aku pun berharap aku bisa melaksanakan peranku sebagai istri dan ibu dengan baik. Tak dapat dipungkiri, aku akan lebih suka peranku sebagai istri dan ibu. Bagiku, kau dan anak-anak kita nanti layaknya surga kecil di dunia ini. Membayangkannya saja sudah bisa membuat aku senyum-senyum sendiri.
Sepertinya harus aku ralat, peranku tidak hanya sebagai fisioterapis, istri, dan ibu. Di rumah nanti aku akan menjadi koki, yang akan menyiapkan sajian di meja makan untukmu dan anak-anak kita. Aku juga akan menjadi madrasah pertama bagi anak-anak kita, aku akan menemani dan membimbing anak kita belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Aku juga akan menjadi teman konseling anak-anak kita, mendengarkan cerita mereka, memberikan wejangan-wejangan sambil sesekali menggodanya dengan candaan ringan. Aku juga akan menjadi kepala kebersihan dan kesehatan, mengajarkan dan mencontohkan kebiasaan-kebiasaan untuk bersih dan hidup sehat serta menjadi yang paling cerewet akan kesehatanmu dan anak-anak kita. Bahkan, aku juga akan menjadi -sebut saja kepala binatu- yang menyiapkan pakaian untukmu, untuk jagoan dan putri kecil kita.
Setiap akhir pekan kita juga akan membuat jadwal untuk menghabiskan waktu bersama. Tidak lupa, setiap sore hari ataupun malam hari sepulang kita dari kesibukan kita, kita berkumpul di ruang keluarga atau beranda rumah. Aku akan membawakan teh hangat dan kue-kue kecil untuk menemani  saat kita bercerita tentang hari yang telah kita lalui. Ya kita, aku, kamu, dan anak-anak kita.

alasan saya ke fisioterapi

kenapa harus ke fisioterapi sih??

hari Minggu nih, besok aku UAS. dooain yaa . nih aku mau cerita tentang kenapa kalian harus kefisioterapi.
cekidottt


Fisioterapi, juga dikenal sebagai terapi fisik, yaitu ketika seorang fisioterapis (terapi fisik) mengevaluasi, diagnosis, dan memperlakukan banyak hal seperti penyakit, cacat, dan gangguan yang menggunakan kombinasi massage, peregangan, dan pereda nyeri. Fisioterapi umumnya dipandang sebagai pengobatan konvensional. Jika Anda mengalami cedera yang tidak mampu diobati sendiri di rumah, Anda mungkin perlu ke fisioterapis, tapi sekarang ini ada banyak produk yang efektif yang tersedia untuk membeli secara online jika Anda mengalami masalah kecil seperti otot tertarik atau punggung yang kaku.
Perjalanan ke fisioterapis bisa untuk pengobatan penyakit ringan pada sendi dan otot, atau sesuatu yang lebih serius seperti rehabilitasi,terdapat tiga jenis fisioterapi:
– Musculoskeletal – yang merupakan jenis fisioterapi di mana otot, sendi, tulang atau menyebabkan nyeri. Nyeri ini bisa dari kecelakaan kerja, arthritis, keseleo, dll
– Kardiotoraks – adalah jenis fisioterapi untuk masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis kronis.
– Neurologis – adalah jenis fisioterapi yang harus dilakukan dengan pikiran Anda. Contohnya termasuk orang-orang yang mengalami stroke, memiliki multiple sclerosis, atau cedera pada kepala atau sumsum tulang belakang.
Fisioterapi digunakan untuk membantu meringankan rasa sakit yang berhubungan dengan ketidaknyamanan sendi, sakit pada tulang Anda, kondisi jantung, paru-paru, pikiran, dan kondisi dari masa kanak-kanak dan karena usia tua. Hal ini adalah ketika sakit parah bahwa manusia membutuhkan bantuan fisioterapis yang telah melalui penilaian mereka dan dapat melihat bahwa ada sesuatu yang bisa dilakukan untuk membantu, mereka kemudian akan menggunakan fisioterapi untuk membantu meringankan sebagian rasa sakit pasien . Tujuan utama fisioterapi adalah untuk mengembalikan fungsi tubuh normal. Ahli fisioterapi melakukan ini dengan menggunakan perlakuan yang berbeda, termasuk latihan, pola makan yang benar dan massage.
Massage adalah jenis yang paling umum dari terapi karena banyak orang menggunakan ini sebagai terapi umum, apakah itu untuk mengobati sakit otot atau hanya untuk mendorong relaksasi. Massage digunakan untuk meredakan stres, merangsang sirkulasi darah ke seluruh tubuh, dan untuk mendistribusikan cairan ke dalam, dan juga dapat meredakan sakit kepala. Fisioterapis telah ada sejak 3000 SM dan mereka selalu digunakan secara luas di seluruh dunia untuk membantu orang-orang dengan masalah kesehatannya.

TERAPI KINESIO TAPE

Apa itu Kinesio Tape?

Kinesio tape (pita Kinesio) adalah plester berperekat yang berbentuk pita dan terbuat dari bahan lateks. Pita ini mempunyai ketebalan dan elastisitas yang hampir menyerupai kulit manusia, sehingga tidak membatasi pergerakan saat digunakan dan tidak menimbulkan penekanan pada area perekatan, oleh karenanya dapat digunakan untuk jangka waktu yang cukup lama (5-7 hari), tanpa harus khawatir dengan pembatasan gerakan dan perlukaan area kulit yang direkatinya. Pita ini tahan air dan dapat digunakan selama latihan, mandi bahkan berenang, mengering dengan cepat dan jarang menimbulkan iritasi pada kulit. Elastisitas pita Kinesio ini memiliki potensi bentangan antara 130-140 % dari panjang aslinya.
Alat ini dikembangkan oleh Dr. Kenzo Kase, seorang Chiropractor pada tahun 1970 dengan maksud dan tujuan utama untuk mengurangi rasa sakit/nyeri dan meningkatkan penyembuhan jaringan lunak. Namun terdapat manfaat lain dari Kinesio tape yaitu mengurangi kelelahan otot, mengurangi pembengkakan (edema), meningkatkan drainase cairan limfatik dan meningkatkan aliran darah.

Bagaimana Prinsip Kerja Kinesio Tape?

Otot rangka yang sehat sangat penting agar manusia dapat bergerak dengan baik. Sebuah otot atau tendon yang tegang atau terluka, akan membuat gerakan kita menjadi lebih lemah dan lambat, terlebih apabila pekerjaan menuntut aktivitas fisik yang berat. Umumnya seseorang yang mengalami cedera otot, akan membatasi gerak karena nyeri dan untuk mencegah cedera lebih lanjut. Pembatasan gerak justru akan menghambat sirkulasi aliran darah, aliran limfatik dan akan memperlambat proses penyembuhan alami tubuh.
PRINSIP KERJA KINESIO TAPE
Sumber gambar: Kinesiotape.ca
Pemakaian pita Kinesio pada otot yang cedera akan menstabilkan dan menopang struktur jaringan lunak tubuh (otot, tendon, ligamen) dan sendi yang mengalami cedera/nyeri, agar tetap dapat digerakkan secara aktif, tanpa nyeri sehingga aliran darah dan limfatik tetap lancar sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan alami dengan baik.
 mANFAAT TERAPI KINESIO TAPE

Penggunaan pita Kinesio memiliki beberapa tujuan dan manfaat tergantung area tubuh, cara dan model pemasangannya. Arah tarikan, bentuk dan lokasi pemasangan pita Kinesio memainkan peran penting dalam mencapai tujuan terapi tsb.
1.    Mengurangi rasa sakit
Penggunaan pita Kinesio akan mengurangi beban otot saat menegang ketika kontraksi dan bergerak sehingga nyeri dapat dicegah. 
2.    Mengurangi pembengkakan
Perekatan pita (plester) ini pada daerah yang bengkak atau cedera, akan memberikan tekanan negatif pada kulit dibawah pita Kinesio.
 tujuan terapi kinesio tapping
 
Ketika kita bergerak, pita Kinesio, kulit dan jaringan ikat (fascia) di otot atau tendon juga bergerak. Hal ini akan menarik jaringan-jaringan tsb sedikit menjauh dari otot dan menciptakan ruang untuk cairan limfatik mengalir di sekitar dan memungkinkan aliran sel-sel inflamasi dari tempat yang jauh dari luka dapat mengalir secara cepat sehingga mengurangi pembengkakan dan membersihkan jaringan yang meradang.
3.    Mengurangi Limfedema
Dengan prinsip yang sama, perlekatan plester di kulit daerah otot yang cedera akan mengangkat kulit dan memberikan tekanan negatif pada kulit dibawah plester, sehingga aliran saluran limfatik menjadi lancar.
kegunaan terapi kinesio tapping
 
4.    Mengurangi kelelahan otot dan kram
Latihan dan kontraksi otot berulang dengan beban yang besar dapat menghasilkan produk sampingan pasca-latihan seperti asam laktat. Asam laktat dapat menyebabkan kinerja otot yang buruk, kelelahan dan kram. Pemakaian tape ini dapat membantu otot tetap bekerja tanpa beban yang berlebih, sehingga produksi asam laktat dapat berkurang dan kelelahan tidak cepat terjadi.
5.    Membantu otot yang lemah dan terluka
Otot yang terluka umumnya akan mengalami kelemahan. Penggunaan pita Kinesio akan membantu memberikan dukungan pasif dan meningkatkan kemampuan otot untuk berkontraksi bahkan pada daerah yang lemah dengan menjaga stabilitas jaringan yang cedera/lemah sehingga dapat beraktivitas kembali tanpa beban berat dan tanpa rasa nyeri.
6.    Mempercepat proses penyembuhan dan beraktivitas kembali
Dengan tetap mengaktifkan otot yang cedera, aliran darah dan limfatik akan lancar, dan menjamin ketersediaan semua zat yang dibutuhkan dalam proses penyembuhan.

Apa Indikasi Terapi Kinesio Tape?

Pita Kinesio sangat aman digunakan untuk semua usia dan digunakan untuk beberapa indikasi terapi, yaitu:
1.    Berbagai masalah muskuloskeletal (tulang, otot, sendi) yang disertai peradangan
indikasi terapi kinesio tape
Penggunaan pada anak-anak, sesuai indikasinya
    
kinesio tapping pada anak terapi kinesioa tape pada anak

Sumber gambar: www.praxis-fuer-kinder-in-hiltrup.de
2.    Cedera olahraga
terapi kinesio pada cedera olahraga
Sumber gambar: www.hifaichiropractic.com
Saat ini penggunaan pita Kinesio dalam dunia olahraga semakin populer. Selain sebagai terapi pada cedera olahraga, pemakaian pita Kinesio juga ditujukan untuk mencegah terjadinya cedera dan mengurangi beban kerja otot. Menjaga tubuh agar bebas dari ketegangan dan rasa sakit, sangat penting untuk mencapai puncak prestasi bagi seorang atlet.
Atlet atau orang lain dengan cedera otot akan membatasi gerak untuk mencegah cedera lebih lanjut. Sementara dengan mencegah ketegangan lebih lanjut justru akan melumpuhkan otot yang cedera, karena immobilisasi atau pembatasan gerak akan menghambat sirkulasi dan memperlambat proses penyembuhan alami tubuh.
Pemasangan pita Kinesio akan mendukung otot dan meningkatkan kemampuan otot untuk berkontraksi bahkan ketika melemah akibat cedera, nyeri dan kelelahan, mengendurkan otot dan akan melindungi otot dari kram dan kontraksi berlebihan. Hal ini akan meningkatkan kinerja otot dan jangkauan gerak.


terapi kinesio tapping untuk cedera olahraga
 

Apa Efek Samping Penggunaan Kinesio Tape?

Jarang terjadi alergi akibat pemakaian pita Kinesio ini. 

Bagaimana Prosedur Terapi Menggunakan Kinesio Tape?

Tidak semua orang dapat melakukan pemasangan pita Kinesio dengan tepat untuk mendapatkan manfaat yang diharapkan. Dibutuhkan pengetahuan dan ketrampilan khusus melalui kursus dan pelatihan-pelatihan yang bersertifikat.
 dokter ahli kinesio tape
 

Tahap awal sebelum dilakukan pemasangan, harus dilakukan evaluasi dan penilaian terhadap kondisi muskuloskeletal yang mengalami kelainan. Penilaian meliputi pengujian manual/fisik otot, pengujian gerakan otot dan rentang gerak sendi dan beberapa tes-tes lain yang dianggap penting. Hal ini penting untuk penentuan lokasi, arah, dan bentuk pemasangan pita Kinesio pada area yang nyeri atau cedera.
Tahap kedua adalah penentuan bentuk potongan pita yang hendak dibuat. Hal ini didasarkan pada area yang alami cedera, otot-otot yang terpengaruh dan tujuan utama pemasangan pita Kinesio tersebut.
Tahap selanjutnya adalah mempersiapkan area pemasangan pita Kinesio dengan melakukan pembersihan area dari kotoran, minyak dan lotion yang akan mengurangi perlengketan pita dengan kulit.
     prosedur terapi kinesio tape
Sumber gambar: www.viramedikal.com/wp-content, mein-gesundes-leben.de
 
Gambar di atas menunjukkan pemasangan pita Kinesio dapat berbeda bentuk dan arahnya, bergantung pada otot yang mengalami cedera atau nyeri, dan tujuan pemasangannya, meskipun nyeri yang dirasakan berada di daerah yang sama.
         pemasangan kinesio tapping
Sumber gambar: www.lifebridgeblogs.org, 4.bp.blogspot.com

Apa Kontraindikasi Penggunaan Kinesio Tape?

Kontraindikasi penggunaan pita Kinesio antara lain:
•    Keganasan
•    Infeksi, selulitis
•    Luka terbuka pada area otot yang cedera
•    Varises (DVT/Deep Vein Thrombosis)
Kewaspadaan dan hati-hati pada penderita
•    Diabetes
•    Gagal Jantung Kongestif
•    Fraktur

Apa Itu Pediatri

Pediatri atau ilmu kesehatan anak ialah spesialisasi kedokteran yang berkaitan dengan bayi dananak. Kata pediatri diambil dari dua kata Yunani kuno, paidi (παιδί) yang berarti "anak" dan iatros(ιατρός) yang berarti "dokter". Sebagian besar dokter anak merupakan anggota dari badan nasional seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia, American Academy of PediatricsCanadian Pediatric Society, dan lainnya. Abraham Jacobi adalah bapak dari pediatri.

KELAINAN FISIOLOGI PADA KASUS PEDIATRI

Oleh : Irawan Triwibowo

A.   SUSUNAN SARAF PUSAT (SSP)
1.      Autism
Gangguan pertumbuhan otak yang merusak interaksi sosial dan komunikasi serta terdapat kelainan perilaku saat proses tumbuh kembang. Gangguan atau kelainan pada otak mayoritas di area pemahaman.
2.      Cerebral Palsy
Layuh/lumpuh/cedera otak bukan karena faktor genetik tapi karena trauma maupun infeksi virus pada prenatal, perinatal, maupun postnatal. Area otak yang terganggu dominan di fungsi sensomotorik.
3.      Meningitis
Adalah istilah untuk radang selaput otak. Dapat disebabkan bakteri Gram positif, bakteri Gram negatif, maupun virus.
4.      Hydrocephalus
Suatu keadaan dimana produksi Cerebro Spinal Fluid (CSF) berlebihan atau terdapat bendungan aliran CSF baik intracerebral maupun extracerebral. Akan menyebabkan macrochepalus pada anak yang sutura kepalanya belum menutup rapat.
5.      Anencephaly
Suatu keadaan kulit kepala, calvarium, dan durameter terbuka sehinnga jaringan otak tidak terlindung. Keadaan ini biasanya disertai kerusakan hebat jaringan otak karena tertekan langsung dari luar.
6.      Enchepalitis
Adalah infeksi jaringan otak yang disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme seperti bakteri, spirochete, jamur, protozoa, cacing, dan virus.
7.      Spina Bifida
anomaly dalam pembentukan tulang belakang (columna vertebralis), terbentuknya defek dalam penutupan saluran tulang belakang atau lamina tidak tumbuh.
·         Spina Bifida Occulta ( Defek arcus vertebrae tanpa herniasi kearah dorsal )
·         Meningocele spinalis ( Defek arcus spinalis dan durameter, herniasi kea rah dorsal ; isi kantong hernia, leptomeninx dan liquor cerebrospinalis tanpa jaringan saraf )
·         Meningomyelocele (isi kantong hernia, leptomeninx dan liquor cerebrospinalis, sebagian medulla spinalis)
8.      Mental Retardation
       kondisi keterbelakangan mental, gangguan fungsi pada sensomotorik dan perilaku.

 B.   SUSUNAN SARAF TEPI (SST)
1.      Brachial palsy
·         Duchene-Erb’s Paralysis adalah kerusakan plexus brachialis bagian atas yang mengandung serabut-serabut yang berasal dari segmen VC5-6. Kelumpuhan terutama mengenai lengan atas dan bahu.
·         Klumpke’s Paralysis adalah kerusakan plexus brachialis bagian bawah yang mengandung serabut-serabut yang berasal dari segmen VC6-7 sampai VTh1. Kelumpuhan terutama mengenai lengan bawah dan tangan.
2.      Paralysis Nervus Phrenicus (Phrenic Nerve Paralysis)
Kerusakan nervus phrenicus, otot-otot diaphragma akan lumpuh (tanda-tanda klinis sesak napas, cyanosis).
3.      Facial Palsy (Paralysis Nervus Fascialis)
Kelumpuhan bersifat perifer (LMN) dari nervus fascialis akibat cabang-cabang saraf tersebut tertekan oleh cunam (forceps) sewaktu proses persalinan berlangsung.

 C.   MUSKULOSKELETAL
1.      Dystrophia Musculorum Progressiva (DMP)
Kelainan distrofi otot yang bersifat progresif disebabkan abnormalitas gen yang diturunkan secara X-linked ataupun autosom.
2.      Clubfoot
Clubfoot (istilah umum), deformitas umum dimana kaki berubah/bengkok dari keadaan atau posisi normal. Salah satu bentuknya adalah Congenital Talipes Equino Varus (CTEV) dimana kaki posisinya melengkung kebawah dan kedalam.
3.      Fraktur
·         Klavikula (terjadi karena manipulasi pada persalinan). Merupakan jenis # yang tersering ditemukan. Tanda-tandanya pada tempat yang patah tampak pembengkakan dan berwarna biru, nyeri, reflex Moro menghilang pada sisi yang terkena dengan inaktivitas rendah.
·         Femur
·         Tulang tengkorak
·         Columna vertebralis jarang terjadi. Dapat disertai kerusakan medulla spinalis. Tanda-tandanya bila disertai kerusakan medulla spinalis akan timbul kelumpuhan dari tempat lesi ke caudal yaitu timbul paraplegia.
4.      Congenital Dysplasia of the Hip (CDH)
Suatu bentuk kelainan sendi/deformitas ortopedik yang ditemukan pada bayi baru lahir. Merupakan ketidaknormalan perkembangan antara caput femur dan accetabulum.
5.      Tortikolis
yaitu terjadi kontraktur/kekakuan otot sternocleidomastoideus pada satu sisi secara kongenital sehingga ada keterbatasan gerakan leher,dimana anak akan menahan atau memposisikan kepala pada satu sisi dengan dagu mengarah pada sisi yang berlawanan.
6.      Juvenile Rheumatoid Arthritis
Merupakan satu penyakit atau sekumpulan penyakit dengan karakteristik adanya synovitis kronis yang disertai dengan sejumlah kelainan extraarticular yang timbul dibawah usia 16 tahun. Penyakit ini cenderung mengenai sendi besar, sendi DIP, dan sendi vertebra cervicalis. Selain arthritis sering ditemukan juga spleenomegali dan lymphadenopathy.
7.      Scoliosis
Merupakan deviasi ke lateral dari vertebra terhadap bidang frontal yang disertai rotasi.
8.      Leg calve perthes disease
Bentuk osteonekrosis dari pinggul yang ditemukan pada anak-anak akibat caput femur kehilangan suplai darah.
9.      Cheilo-gnato-palatochizis
Suatu keadaan terdapat celah pada bibir (labium), gusi (gingival), dan langit-langit mulut (palatum) akibat gangguan fusi selama perkembangan intrauterine.

 D.   PARU/RESPIRASI
1.      Pneumonia  aspirasi
Kondisi ini terjadi bila bayi menghisap cairan amnion (air ketuban) yang mengandung meconium.
2.      Pneumothorax
Suatu kondisi ditemukannya udara dalam cavum pleurae. Pneumothorax dapat menyebabkan paru-paru kolaps.
3.      Pneumediastinum
Suatu kondisi ditemukannya udara dalam mediastinum.
4.      Bronchitis
Gangguan respiratorik akibat inflamasi atau peradangan bronkus.
5.      Asma
Suatu keadaan inflamasi kronik berupa obstruksi reversible pada saluran napas bawah dan terjadi airway remodelling.
6.      Hyaline Membrane Disease
Penyebabnya belum diketahui dengan pasti tapi diduga pertumbuhan dan pematangan paru yang yang belum sempurna. Terdapat gangguan pernapasan terutama disebabkan oleh atelectasis dan perfusi paru-paru yang menurun.
7.      Asphyxia Neonatorum
Yaitu suatu keadaan bayi baru lahir gagal bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir.

 E.    JANTUNG
1.      Atrial septal defect (ASD)
Merupakan suatu kelainan jantung bawaan karena adanya suatu lubang pada dinding (septum) atrium yang memisahkan jantung bagian atas (atrium kiri dan atrium kanan).
2.      Ventrikel septal defect (VSD)
Merupakan kondisi adanya suatu lubang pada septum ventrikel (dinding yang memisahkan jantung bagian bawah/ventrikel kiri dan ventrikel kanan).
3.      Patent ductus arteriosus
Patent Ductus Arteriosus adalah kegagalan menutup ductus arteriosus (pembuluh darah yang menghubungkan aorta dengan arteri pulmonalis. Ductus arteriosus memungkinkan darah untuk tidak melewati paru-paru.

 F.    SIRKULASI
1.      Anemia
Adalah suatu kadar hemoglobin (Hb) atau jumlah eritrosit dalam darah berkurang atau kedua-duanya.
2.      Perdarahan
Congenital Thrombocytopenia Purpura, Melena neonatorum adalah pengeluaran darah bersama-sama feces pada neonates.
3.      Kern Icterus
Suatu keadaan yang disebabkan karena hyperbilirubinemia. Kern Icterus bersifat irreversible.

 G.   METABOLISME
1.      Marasmus
Suatu keadaan yang diakibatkan karena adanya defisiensi kalori/karbohidrat. Mempunyai gejala pokok pertumbuhan berkurang atau terhenti, otot-otot atrofik, dan lemak di bawah kulit menghilang.
2.      Kwashiorkor
Disebabkan karena defisiensi protein, akan tetapi biasanya juga disertai defisiensi nutrient-nutrient lainnya. Gejalanya udema, pertumbuhan terganggu, perubahan mental, perubahan motorik, kelainan rambut (tipis, kusam, kering, warna merah jagung), kelainan kulit, kelainan gastrointestinal, dan hepatomegali.
3.      Rachitis/ricket
Suatu penyakit sistemik yang diakibatkan karena adanya defisiensi vitamin D. Gejala klinik dapat berupa craniotabes, fontanella mayor terlambat menutup, kifosis, skoliosis dan deformitas pelvis, pertumbuhan gigi terlambat, serta otot-otot pertumbuhan terganggu sehingga timbul hipotoni
4.      Xeropthalmia
Suatu kondisi yang timbul karena adanya defisiensi vitamin A. Dimulai dengan timbulnya xerosis conjunctivae, conjunctiva palpebralis, dan conjunctiva bulbi mengering.
5.      Protein Calorie Malnutrition
Merupakan kombinasi dari kwashiorkor dan marasmus.
6.      Cretinisme
Penderita bertubuh pendek disertai mental retardation akibat hipofungsi kelenjar gondok/thyroid.
7.      Gigantisme
Keadaan orang tinggi sekali akibat kelainan kelenjar hipofisis yang mensekresi hormon pertumbuhan berlebihan sejak penderita masih kecil atau pertumbuhan tulang belum berhenti.

 H.   GENETIK
1.      Dystrophia Musculorum Progressiva (DMP)
Kelainan distrofi otot yang bersifat progresif disebabkan abnormalitas gen yang diturunkan secara X-linked ataupun autosom.
2.      Turner Syndrome
Memiliki kariotipe (22AA+X). Jumlah kromosomnya 45 dan kehilangan 1 kromosom kelamin. Penderita Sindrom Turner berjenis kelamin wanita, namun ovumnya tidak berkembang (ovaricular disgenesis).
3.      Down Syndrome
Adanya trisomi atau tiga untai kromosom autosom nomor 21. Jumlah kromosom 21 yang berlebih ini mengakibatkan gejala-gejala seperti retardasi mental, kelainan jantung bawaan, berat badan bayi yang kurang normal, pendengaran dan penglihatan berkurang, otot-otot melemah (hipotonia) dan kecenderungan menderita kanker sel daerah putih (leukemia).
4.      Klinefelter Syndrome
Memiliki kariotipe (22 AA+XXY) yang disebabkan adanya trisomik pada kromosom gonosom. Penderita Sindrom Klinefelter berjenis kelamin laki-laki, namun testisnya tidak berkembang (testicular disgenesis) sehingga tidak bisa menghasilkan sperma (aspermia) dan mandul (gynaecomastis) serta payudaranya tumbuh.
5.      Pattau Syndrome
Trisomi atau 3 untai kromosom autosom nomor 13 pada tiap sel penderita, sehingga jumlah total kromosom pada tiap selnya adalah 47. Kelainan ini dapat menyebabkan gangguan berat pada perkembangan otak, jantung, ginjal, bibir dan rongga mulut (bibir sumbing) juga pertumbuhan jari tangan dan kaki.
6.      Edward Syndrome
trisomi atau 3 untai kromosom autosom nomor 18 pada tiap sel penderita. Gejalanya adalah retardasi mental berat, gangguan pertumbuhan, ukuran kepala dan pinggul yang kecil, dan kelainan pada tangan dan kaki.
7.      Hemophilia
Suatu penyakit herediter yang disebabkan oleh kekurangan faktor pembekuan darah.
8.      Genital : Shipilis, Sifilis
Adalah penyakit menular seksual yang disebabkan olehspirochetal bakteri Treponema pallidum subspesies pallidum. The primary route of transmission of syphilis is through sexual contacthowever it may also be transmitted from mother to fetus during pregnancy or at birth resulting in congenital syphilis . Rute utama penularan sifilis adalah melalui hubungan seksual namun juga dapat ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan atau pada saat lahir mengakibatkan sifilis kongenital
9.      G.O, Gonore
Adalah yang umum ditularkan infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae . The usual symptoms in men are burning with urination and penile discharge. Gejala yang biasa pada pria yang terbakar dengan buang air kecil dan debit penis. Women, on the other hand, are asymptomatic half the time or have vaginal discharge and pelvic pain . Wanita, di sisi lain, tidak menunjukkan gejala separuh waktu atau memiliki keputihan dan nyeri panggul . In both men and women if gonorrhea is left untreated, it may spread locally causingepididymitis or pelvic inflammatory disease or throughout the body, affecting joints and heart valves . Dalam kedua laki-laki dan perempuan jika gonore tidak diobati, bisa menyebar secara lokal menyebabkan epididimitis atau penyakit radang panggul atau seluruh tubuh, mempengaruhi sendi dan katup jantung .
10.  HIV/AIDS, Mengakuisisi sindrom defisiensi imun atauacquired immunodeficiency syndrome (AIDS)
Adalah penyakit manusia sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV). Kondisi ini semakin mengurangi efektivitas sistem kekebalan tubuh dan daun kepada individu rentan infeksi oportunistik dan tumor . HIV istransmitted through direct contact of a mucous membrane or the bloodstream with a bodily fluid containing HIV, such as blood ,semen , vaginal fluid , preseminal fluid , and breast milk. This transmission can involve anal , vaginal or oral sex , blood transfusion , contaminated hypodermic needles , exchange between mother and baby during pregnancy , childbirth ,breastfeeding or other exposure to one of the above bodily fluids.HIV ditularkan melalui kontak langsung antara membran mukosaatau aliran darah dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah , air mani , cairan vagina , cairan preseminal , dan air susu ibu . Transmisi ini dapat melibatkan dubur , vagina atau oralseks , transfusi darah , terkontaminasi jarum suntik , pertukaran antara ibu dan bayi selama kehamilan , melahirkan , menyusui atau paparan lainnya untuk salah satu dari cairan tubuh di atas.
  I.       GASTROINTESTINAL
1.      Hypertropic Pylorostenosis
Merupakan kondisi obstruksi di pylorus dan penyebabnya belum diketahui serta dapat menyebabkan muntah-muntah pada bayi.
2.      Ileus Meconium
Adalah gangguan passase isi usus yang disebabkan oleh meconium yang sangat kental dan liat yang menyumbat lumen usus.
3.      Hirschprung’s Disease
Merupakan suatu penyakit terdapat penyempitan di usus besar (colon), bahkan usus halus yang bersifat segmental yang disebabkan adanya aganglionosis congenital.
4.      Atresia Ani
Merupakan suatu keadaan dimana bayi tidak mempunyai anus. Gejala yang dapat timbul adalah perut kembung dan muntah-muntah.
5.      Atresia Duodenum
Merupakan suatu kondisi dimana duodenum bayi tidak terbentuk.
6.      Atresia Oesophagus
Merupakan suatu kondisi dimana oesophagus bayi tidak terbentuk. Bayi menunjukkan hipersalivasi, bila diberi air minum akan batuk-batuk dan seperti tercekik.
7.      Diare
Adalah defekasi encer lebih dari 4 kali sehari, disertai atau tidak oleh adanya darah dan atau lendir dalam feces (tinja). Pada neonatus sering disebabkan oleh virus atau bakteri Escherichia coli pathogen.
8.      Oral Moniliasis
Adalah peradangan mulut pada neonatus yang disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans.
J.      GENITOURINARIUS
1.      Infeksi tractus urinarius
Infeksi oleh kuman Escherichia coli. Gejala tidak spesifik (demam, pucat) dan sering gejala gastrointestinal lebih menonjol (muntah, BB turun, tidak mau minum) serta pada pemeriksaan urine ditemukan pyuria (nanah dalam urine).
2.      Phimosis
Pada bayi laki-laki, praeputium penis terlalu panjang dan menyempit sehingga sering mengakibatkan gangguan miksi.

Sumber:http://irawan physio.blogspot.com/2012/02/Fisiologitapping

fisioterapi dan tukang pijat

Fisioterapi, Apa Bedanya dengan Tukang Pijat? Menjadi seorang fisioterapis adalah menjadi tenaga kesehatan yang rumit. Bukan men...